Sebuah Kisah Nyata
Senin, 03 November 2008
Dilema Negeri Babu
Istilah babu tidak diketahui sejak kapan mulai diperkenalkan,namun sudah menjadi istilah umum bagi para nyonya dan tuan untuk memanggil pembantu rumah tangganya.Padahal kehidupan di belanda sendiri pada saat itu sangat sulit mempekerjakan pembantu.Namun panggilan ini sudah jelas memisahkan kehidupan dn hak antara tuan dan pembantu.
Anggapan ini justru terustertanam dibenak masyarakat Indonesia, bahwa pembantu adalah babu atau jongos.Sinetron dan film-film Indonesia terus memperkuat pesan ini kepada generasi muda, bahwa pembantu adalah babu yang harus mengabdi sepenuhnya kepada tuan, tanpa hak memperoleh gaji yang memadai, kamar yang layak untukmemperoleh pacar dengan lawan jenisnya.
kekerasan lebih banyak terjadi pada pembantu rumah tangga anak,bahkan dari laporan tersebut banyak dari pembantu yang bekerja yang melebihi 16 jam perhari.Mereka harus bekerja 7 hari dalam satu minggu tanpa libur.Para pembantu rumah tangga ini tidak mendapat perlindungan dalam UU ketenagakerjaan.Sedangkan usulan pembuatan UU khusus pembantu rumah tangga tertunda sejak tahun 2006.
Indonesia juga mampu “mengekspor” pembantu rumah tangga, karena di negeri sendiri mereka tidak memperoleh hah-haknya yang layak
0 komentar:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)